You Are The Apple Of My Eye by Giddens Ko

20517097

Judul: You Are The Apple Of My Eye
Penulis: Giddens Ko
Penerjemah: Stella Angelina dan Fei
Penyuting: NyiBlo
Proofreader: Dini Novita Sari
Cover Designer: Dedy Andrianto
Ilustrasi Isi: @teguhra
Cetakan: Kedua, April 2014
ISBN: 978-602-7742-28-4
Penerbit: Penerbit Haru
Jumlah Halaman: 350

Sinopsis:

Kau sangat kekanak-kanakan – Shen Jiayi
Sedikit pun kau tidak berubah, nenek yang keras kepala – Ke Jingteng

Semua berawal saat Ke Jingteng, seorang siswa pembuat onar, dipindahkan untuk duduk di depan Shen Jiayi, supaya gadis murid teladan itu bisa mengawasinya. Ke Jingteng merasa Shen Jiayi sangat membosankan seperti ibu-ibu, juga menyebalkan. Apalagi, gadis itu selalu suka menusuk punggungnya saat ia ingin tidur di kelas dengan pulpen hingga baju seragamnya jadi penuh bercak tinta. Namun, perlahan Ke Jingteng menyadari, kalau Shen Jiayi adalah seorang gadis yang sangat spesial untuknya.

Karena masa mudaku, semua adalah tentangmu…

Review:

Menonton film You are the Apple of My Eyes membuatku nostalgia akan kehidupan SMA. Membuatku teringat akan kebodohan-kebodohan yang aku laku609af9ffb0a7ffaae87eb9afcf3fa187kan saat SMA, tentang bagaimana sebagian besar anak lelaki terlambat dewasa (masih kekanak-kanakan) jika dibanding anak perempuan, serta tentang betapa clueless-nya kita saat mengalami cinta pertama.

Film ini juga berhasil membuatku tertawa melihat bagaimana para anak lelaki membuat Shen Jiayi terkesan. Tertawa karena ada gap antara definisi cinta menurut anak perempuan dan lelaki sehingga membuat kesalahpahaman yang kocak.

Aku pun jadi penasaran bagaimana Giddens Ko menuliskan kisah ini dalam bentuk novel. Aku cukup beruntung ketika muncul keinginan membaca novel ini, kebetulan Penerbit Haru sedang berpartisipasi dalam Islamic Book Fair 2016 sehingga aku bisa mendapatkan buku ini dengan harga Rp 35.000 saja! Yeah! Alhamdulillah!

Aku tidak menyangka ternyata versi novelnya cukup jauh berbeda dengan filmnya. Untung nonton filmnya dulu. Mungkin kalau aku membaca novelnya terlebih dahulu, selama nonton aku akan merasa kesal karena filmnya banyak yang tidak sesuai dengan novelnya. Hahahaha

Beberapa perbedaan film dan novel:

a. Keberadaan karakter Li Xiaohua

Di versi novelnya, Ke Jingteng sempat menyukai Li Xiaohua sebelum jatuh cinta pada Shen Jiayi. Di filmnya ngga ada karakter Li Xiaohua.

Terima kasih Tuhan sudah memberiku penyembuh atas cintaku yang hilang! Sangat hebat! Ini baru yang dinamakan misteri dalam kehidupan. -Ke Jingteng saat menyadari dirinya jatuh cinta dengan Shen Jiayi

b. Teman-teman Ke Jingteng

Di novel, beberapa teman Ke Jingteng dijelaskan sambil lalu tapi di filmnya dijelaskan dengan detail.

Tetapi hanya aku yang terus melanjutkan peran menjadi teman baik Shen Jianyi  dan memegang teguh dua prinsip dasar: tidak melanggar batas dan tidak sengaja berbuat baik berlebihan kepadanya. Namun, aku juga memiliki pekerjaan tambahan,  yaitu berusaha keras untuk mendorong teman-teman di sekitarku agar melanggar kedua prinsip ini.

c. Deskripsi fisik Ke Jingteng

Dalam novel dijelaskan kalau Ke Jingteng pendek dan tingginya tidak jauh berbeda dengan Shen Jianyi, sementara dalam film Ke Jingteng itu tinggi dan lebih tinggi dibanding Shen Jianyi

dan masih banyak lagi…

Sisi positif dari banyaknya perbedaan antara novel dan film adalah ketika membaca novelnya, aku tetap mendapatkan pengalaman baru dan sensasi yang berbeda dengan menonton filmnya. Jadinya tidak membosankan. Aku bahkan berulang kali gagal menebak hal yang akan terjadi di dalam novelnya.

Bagian favoritku adalah saat Giddens Ko membahas kriteria lelaki idaman perempuan:

Orang yang paham semua tahu bahwa hubungan seorang laki-laki dan anak-anak adalah sebuah gambaran kepribadian yang sangat penting di mata seorang perempuan. Setiap orang yang menyukai Shen Jiayi memilki cara sendiri untuk menyatakan bahwa aku menyukai anak-anak.

 

Benar. Sekarang bukan jamannya mengejar perempuan dengan penampilan. Sekarang cara terbaik mengejar perempuan adalah dengan bersemangat belajar. Semangat! Ayo semangat!

 

Pembicaraan mengenai mimpi juga menjadi salah satu hal penting untuk membuat seorang perempuan terkesan. Kalau seorang lelaki tiba-tiba ditanya apa mimpinya tetapi tidak bisa menjawab, ia pasti akan mendapatkan pengurangan nilai yang serius di hati perempuan, bahkan bisa sampai dieleminasi. Tidak memiliki mimpi sama saja tidak memiliki karisma.

 

Aku setuju dengan pernyataan Giddens Ko. Aku juga suka sama lelaki yang semangat belajar, memiliki mimpi dan menyukai anak-anak.

Namun setelah membaca novel ini membuatku berpikir bahwa ada lelaki yang terlihat sesuai kriteria idaman tapi niatnya untuk membuat perempuan terkesan, bukan karena benar-benar memiliki mimpi, menyukai anak-anak ataupun semangat belajar. Hm… *harus kucatat*

Yang jelas aku suka gaya menulis Giddens Ko. Membuatku mudah membayangkan dan masuk ke dalam cerita. Selain itu, cerita juga lucu dan menghibur.

3 bintang untuk  You Are The Apple Of My Eye!

Review ini diikutsertakan dalam East Asia Reading Challenge 2016

29 thoughts on “You Are The Apple Of My Eye by Giddens Ko

    • novelnya menarik tapi ngga bisa dibilang semenarik filmnya sih..
      soalnya sisi menariknya berbeda..
      ada beberapa bagian yang hana lebih suka novelnya dan ada bag yang hana lebih suka filmnya..
      kalau di novel kita bisa tahu isi kepala Ke Jingteng lebih banyak dan dan juga strategi serta usaha dia untuk mendapatkan Shen Jianyi.. 🙂
      tapi premis ceritanya tetap sama kok tentang Ke Jingteng, seorang siswa pembuat onar yang jatuh cinta dengan Shen Jianyi, siswi teladan 😀

      Like

  1. saya hampir 8 tahun yg lalu suka drama korea, jepang sampai taiwan jamannya meteor garden,
    terus terang mmg daya tarik pemain dan kisahnya cukup mampu mencuri perhatian ibu2 di indonesia,
    sekarang saya udah gak telaten….. sekarang ganti drama turki dan india ya mbak hehehe

    Like

    • Setahu saya yang cover gambar kamar adalah cover terbaru dari you are apple of my eyes 🙂 cuma ganti cover tapi isinya sepertinya sama saja. Mungkin bisa tanya penerbit nya langsung dengan mention @penerbitharu di twitter? 🙂

      Like

Leave a comment