Judul/Title: The Wrong Side of Right
Penulis/Author: Jenn Marie Thorne
Penerjemah/Translator: Daniel Santosa
Penyunting/Editor: Abduraafi Andrian, Anida Nurrahmi
Perancang sampul/Cover Designer: Teguh Tri Erdyan
Penerbit/Publisher: POP
ISBN: 978-602-424-742-3
Jumlah halaman/Number of pages: 418
Dia perlahan bangkit dari sofa, menatapku dengan mata membuka lebar, seolah aku ini hantu, seolah aku bersimbah darah atau membawa pistol, seolah aku sosok yang menakutkan. Aku tahu benar siapa pria itu. Semua orang di negara ini tahu.
Senator Mark Cooper, perwakilan Partai Republik dari Massachusetts.
Calon Presiden Amerika Serikat.Setelah ibunya meninggal dunia tahun lalu, anggota keluarga Kate Quinn yang tersisa hanyalah Paman Barry dan Bibi Tess yang kini menjadi walinya. Karena itu, saat seseorang yang tak disangka-sangka muncul di ruang tamu rumahnya, Kate harus menghadapi kenyataan yang tak pernah dia bayangkan. Ternyata ayah Kate masih hidup! Dan ternyata ayahnya adalah seorang politikus ternama yang tengah mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat. Mendadak hidup Kate berubah. Dia harus tinggal bersama keluarga yang tidak pernah dia ketahui keberadaannya, ikut kampanye mendukung seorang pria yang tidak dia kenal sebelumnya, dan naksir dengan cowok yang tidak seharusnya dia taksir—anak capres petahana, lawan politik ayahnya. Meskipun sulit, Kate cepat belajar. Namun, dunia politik sarat intrik dan Kate tidak bisa selamanya menuruti apa kata tim sukses ayahnya. Ketika nilai-nilai yang dia pegang bertentangan dengan kepentingan partai, Kate harus mengambil sikap.
Kate Quinn’s mom died last year, leaving Kate parentless and reeling. So when the unexpected shows up in her living room, Kate must confront another reality she never thought possible—or thought of at all. Kate does have a father. He’s a powerful politician. And he’s running for U.S. President. Suddenly, Kate’s moving in with a family she never knew she had, joining a campaign in support of a man she hardly knows, and falling for a rebellious boy who may not have the purest motives. This is Kate’s new life. But who is Kate? When what she truly believes flies in the face of the campaign’s talking points, she must decide. Does she turn to the family she barely knows, the boy she knows but doesn’t necessarily trust, or face a third, even scarier option?