Bakuman Vol. 13 by Tsugumi Ohba, Takeshi Obata

image_large_56961b3b94107_bakuman13_cov_indJudul: Bakuman Vol. 13

Mangaka: Tsugumi Ohba, Takeshi Obata

Alih bahasa: Agung Mahesa

Cetakan: pertama, 10 Februari 2016

Penerbit: m&c!

ISBN: 9786023396726

Sinopsis:

Setelah memutuskan untuk mengikuti “Super Readers Fest”, Saikou mengaku pada Shuujin bahwa dia ingin menulis cerita pendek untuk event itu seorang diri tanpa bantuannya. Shuujin yang tadinya memutuskan untuk menolong Shiratori cerita [Loveta & Peace], kini mulai meragukan tujuan awal mereka, yakni “mengembangkan kemampuan Muto Ashirogi”. Akibatnya, terjadi perpecahan dan kini mereka berdua malah bekerja sendiri-sendiri. Inikah akhir dari duet Muto Ashirogi…?!

 

My rating: 4 of 5 stars

*Spoiler alert*

Suka sama pesan di komik ini. Awalnya shuujin dan Saikou buru-buru ingin membuat manga yang diadaptasi menjadi anime agar Saikou bisa segera mewujudkan mimpi dan janjinya untuk menikah dengan Azuki.

Namun setelah melalui berbagai cobaan dan rintangan, di komik ini mereka sadar bahwa untuk membuat komik yang diadaptasi ke dalam anime tidaklah semudah atau secepat yang mereka duga. Shuujin dan Saikou mulai lebih menghargai proses dan menyadari bahwa hambatan yang mereka alami untuk mewujudkan mimpi mereka bukanlah pertanda mimpi mereka tidak akan terwujud. Aku senang melihat mereka menjadi lebih dewasa.

 

bakuman113page18

“Mulai sekarang kami akan bekerja dengan tempo kami sendiri.” –Shuujin

“Kami tidak akan lagi bersikap terburu-buru. Tapi, bukan berarti kami menyerah mendapatkan anime. Karya kami yang berikutnya pasti akan dijadikan anime.” –Saiko

“Kami ingin membuat PCP sebaik mungkin.. hingga akhirnya mengalahkan crow.” –Shuujin

“Aku akan berlatih keras agar bisa menggambar lebih cepat.” –Saiko

“Kami akan menggunakan kesempatan ini untuk belajar lebih banyak, sehingga saat kesempatan tiba..” –Shuujin

“Maka kami bisa langsung memanfaatkannya semaksimal mungkin. Lagipula usia kami baru 21 tahun”-Saiko

“Kami sedang menyimpan tenaga kami.” –Shuujin

Adegan Favoritku di manga ini adalah adegan kejar-kerjaran antara Editor Yoshida dengan Hiramaru Sensei saat Hiramaru mengajak Nona Aoki Kencan.
Aku menyukai karakter Hiramaru Sensei yang pandai membuat komik meski dia tidak menyukai pekerjaan menjadi mangaka.

“Kau tidak ingin bekerja, tidak ingin menggambar, akan tetapi manga yang kau buat sangat menarik. Kau adalah seorang jenius! Seumur hidup, aku belum pernah bertemu mangaka sepertimu! Kau tidak mencoba untuk menjadi yang terbaik, kau hanya menggambar karena terpaksa! Tapi semua yang kau hasilkan selalu mengagumkan! Aku mengagumi bakatmu itu!” Editor Yoshida kepada Hiramaru.

“Pak Yoshida kau tidak tahu betapa menderitanya aku menggambar serial mingguan. Aku ini benar-benar membenci menggambar. Kau tidak tahu betapa aku menantikan saat ini bersama nona Aoki. Tidak perlu mengkhawatirkan soal serial, tengat waktu, ataupun hal lainnya.. Apa kau tidak mengerti ini adalah hari paling membahagiakan dalam hidupku?”-Hiramaru

“Apakah hari ini akan terasa menyenangkan bila kau tidak pernah merasakan hari-hari berat yang telah kau lalui? Kalau kau tidak pernah menjadi mangaka maka mustahil bagimu untuk berkencan bersama Aoki-sensei ini. Menurutmu kenapa kamu bisa bertemu Aoki-sensei? Bukankah karena kau telah mencurahkan begitu banyak waktu dan tenaga pada pekerjaanmu?” –Editor Yoshida

Aku jadi tidak sabar membaca no 14! 😀

Apakah kalian membaca Bakuman juga? Suka adegan yang mana? 😀

 

Review Komik ini diikutsertakan dalam Comic Reading Challenge 2016
rookie