One by Sarah Crossan Blogtour and Giveaway

one sarah crossan penerbit springJudul/Title: One
Penulis/Author: Sarah Crossan
Penerjemah/Translator: Airien Kusumawardani
Pemeriksa Bahasa/Languange Examiner: Brigida Ruri
Penyunting/Editor: Prisca Primasari
Penyelaras Aksara/Proof reader: Titish A.K.
Desain sampul/Cover Design: Jesslyin Effendy
Penata Sampul/Cover Layout: @teguhra

Sinopsis/Synopsis:

Dua saudari. Dua hati. Dua mimpi. Dua kehidupan. Satu tubuh.

Grace dan Tippi adalah kembar siam, tubuh mereka menyatu dari pinggang ke bawah. Mereka mengalahkan takdir dengan terus hidup sampai berumur enam belas tahun. Mereka membagi segalanya satu sama lain, tidak bisa membayangkan untuk berpisah. Bagi mereka, berpisah adalah sebuah tragedi.

Namun, sesuatu terjadi pada mereka. Sesuatu yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya

Grace and Tippi. Tippi and Grace. Two sisters. Two hearts. Two dreams. Two lives. But one body.

Grace and Tippi are conjoined twins, joined at the waist, defying the odds of survival for sixteen years. They share everything, and they are everything to each other. They would never imagine being apart. For them, that would be the real tragedy.

But something is happening to them. Something they hoped would never happen. And Grace doesn’t want to admit it. Not even to Tippi.

How long can they hide from the truth—how long before they must face the most impossible choice of their lives?

wp-1475313218336.png

One adalah narasi indah tentang kisah kembar siam yang diceritakan dalam bentuk verse. Membaca One menimbulkan banyak pertanyaan dalam diriku.

One is the beautiful narration of the conjoined twins that are told in verse form. Reading One raises many questions in me.

Grace dan Tippi

Diperkirakan tidak akan hidup lama

Dianggap mengerikan

Dianggap monster

Ditatap dengan penuh penasaran

Padahal mereka menjadi berbeda tanpa diminta

Ketika normal adalah tujuan

Grace and Tippi

They are not expected to live long

Considered as terrible

Considered as monster

Looked curiously

they become different not because they want to

When normal is their goal

Membaca kesulitan-kesulitan yang dialami oleh Grace dan Tippi membuatku berpikir menjadi kembar siam adalah nasib yang buruk. Tapi kemudian terkejutnya aku ketika Grace berpendapat baginya menjadi kembar siam bukan nasib yang paling buruk. Aku kagum melihat keoptimisan dan ketangguhan Grace dan Tippi dalam menjalani hidup dalam kondisi mereka.

Reading the difficulties Grace and Tippi faced made me think being conjoined twins was a bad fate. So I was surprised when read Grace’s thought that for her being a conjoined twin was not the bad fate. I was amazed to see the optimism and toughness of Grace and Tippi despite their conditions.

Aku bisa memikirkan ribuan hal yang jauh lebih buruk.

Jutaan.

Kalau ada yang sudi bertanya.

dan tidak sekalipun aku berpikir

untuk menukar hidupku dengan salah satu dari mereka

Karena memiliki saudara kembar

seperti Tippi

bukan

Nasib

yang Paling

Buruk

Membaca One membuatku berpikir tentang pentingnya berusaha memahami kondisi orang lain sebelum mengambil pendapat atau penilaian terhadap mereka. Salah satu hal yang aku perhatikan adalah bagaimana di rumah: Grace dan Tippi bisa berfungsi secara normal karena anggota keluarganya tapi berbeda halnya dengan di sekolah. Sebagian besar teman Grace dan Tippi tidak berani mendekat, menatap dengan rasa penasaran/keterkejutan dan membuat mereka menyadari betapa berbedanya mereka.

Reading One made me think about the importance of trying to understand the condition of others before taking their opinions or judgments on them. One of the things I noticed was how at home: Grace and Tippi could function normally because of family members knew how to treat them but it was different condition in school. Most of Grace and Tippi’s friends did not dare to come close, staring them with curiosity and making them realize how different they are.

Membaca One membuatku membayangkan diriku sebagai teman sekelas Grace dan Tippi dan bertanya-tanya apakah aku akan seperti teman-teman Grace dan Tippi? Akankah aku bisa memperlakukan mereka dengan baik?

Reading One made me wonder what if I am one of Grace and Tippi’s classmates. What kind friends I am? Will I be able to treat them well? 

Mengingat sisi pemaluku, mungkin aku akan menyapa mereka tapi tidak berani mengobrol atau mencari akun facebook mereka dan berkata “Hi namaku Hana, aku teman sekelas kalian. Aku ingin berteman dengan kalian tapi aku pemalu. Bisakah kalian menyapaku terlebih dahulu?”

Considering my shy nature, maybe I’ll greet them but did not brave enough to talk to them or look up their facebook account and sent message to say Hi “Hi my name is Hana, I’m your classmate. I want to be friends with you but I’m shy .. Can you greet me first when you met me?”

Tapi mengingat aku sering jadi kesayangan guru saat sekolah, mungkin aku akan dapat perintah untuk menemani mereka dan awalnya aku akan berteman karena perintah guru.

Entahlah, ada banyak skenario yang berputar di otakku. Hmmm..

Kalau kalian bagaimana?

But considering that I am often a teacher’s favorite at school, I maybe told by teacher to accompany them and at first I will be friends because of the teacher’s orders.

I do not know, there are many scenarios that spin in my brain. Hmmm..

How about you guys?

Satu hal yang pasti membaca One membuatku sadar pentingnya pengetahuan akan jenis-jenis disabilitas yang dialami orang yang dekat dengan kita dan usaha untuk memahami kondisi tersebut agar meminimalisasi ketakukan dan prasangka.

4 bintang untuk One!

One thing for sure, after reading One, I became more aware of the importance of having the knowledge of the types of disability that experienced by those whom close to us and put the effort to understand their condition in order to minimize tampering and prejudice.

4 stars for One!

blog image divider irocksowhat

Saatnya giveaway!

Time for Giveaway!

Penerbit Spring punya satu novel gratis One oleh Sarah Crossan untukmu!

Penerbit Sping has one copy of One by Sarah Crossan for you!

tenor

Syarat/Rules:

  1. Memiliki alamat di Indonesia/ Have Indonesia shipping address
  2. Follow twitterIG, & like FB Penerbit Spring
  3. Follow twitter, IG & like FB Hana Bilqisthi
  4. Follow Hana Book Review via email / follow button
  5. Sebarkan info giveaway ini via salah satu akun sosial mediamu Share this giveaway info on one of your social media account
  6. Jawab pertanyaan di kolom komentar/ Answer the question on comment form:

Prasangka apa yang pernah terjadi pada kalian dan bagaimana kalian menghadapinya?

What prejudice has ever happened to you and how did you deal with it?

Tolong jawab dengan format sebagai berikut/Please write the answer with following format:

Name/Nama:
Twitter:
IG:
FB:
Link share:
Jawaban/Answer:

Giveaway berakhir tgl 23 April jam 23.59 WIB. The giveaway will be closed on 23 April at 23.59 WIB.
Pengumuman pemenang akan diumumkan  2 hari setelah giveaway ditutup. The winner will be announced two days after giveaway ends

Good luck! (*^3^)/~♡

22 thoughts on “One by Sarah Crossan Blogtour and Giveaway

    • Jawaban: Aku sering dikirain sombong dan susah diajak berteman. Caraku mengatasinya, aku sering tersenyum dan jika ada kesempatan aku nggak ragu untuk menyapa mereka terlebih dahulu. Aku juga lebih sering mendengarkan teman-temanku saat berbicara sambil menatap matanya (saat seseorang bicara dan kita menatap matanya, artinya kita mendengarkan dan menghargainya). Hal-hal sederhana seperti itu bisa membuat mereka akrab denganku.

      Like

  1. Name/Nama: Rimadian Ulfa Yusfia
    Twitter: @AdinRim
    IG: –
    FB: Rimadian Ulfa Yusfia
    Link share: mobile.twitter.com/AdinRim/status/855264877627047937
    Jawaban/Answer:
    Saya sering dibilang jutek dan ‘sok’ pura-pura nggak kenal, padahal teman dekat saya tau kalau saya itu pemalu, bahkan saya suka mikir lama buat nyapa orang atau nggak *takutnya dikira sok kenal*. Emang sih itu tuh sifat buruk bgt, tapi saya nggak jutek, kok. Jadi untuk mengatasinya, saya pastikan ke teman dekat saya kalau saya berusaha jadi orang menyenangkan. Nanti, secara otomatis orang-orang akan tahu kalau saya itu nggak jutek, minimal teman sekelas kami (saya plus teman dekat saya tadi).

    Like

  2. Nama: Insan Gumelar Ciptaning Gusti
    Twitter: @san_fairydevil
    IG: @callmeinsan
    FB: Insan Gumelar Ciptaning Gusti
    Link share: https://twitter.com/san_fairydevil/status/855327440222142464

    “Prasangka apa yang pernah terjadi pada kalian dan bagaimana kalian menghadapinya?”
    Hahaha, aku sering dikira pendiam sama sinis dan sombong. Ini karena pengaruh ketidaksupelan saya jika belum akrab dengan orang lain dan bentuk mata saya. Bahkan sejak kecil, kalau foto, aku seperti orang yang sinis, tidak tersenyum. Pernah waktu SMA dikira kakak kelas seperti ingin ngajak berantem. What? Ha Ha Ha 😀 Antara pemalu dan emang enggak supel, akhirnya aku dikira sombong. Enggak mau nyapa-lah, sok-lah, sombong-lah, dan lah-lah yang lain.
    Namun, aku sendiri juga tidak terlalu memusingkan hal itu. Cara aku menghadapinya dengan tetap menjadi diriku sendiri. Kebiasaan memang sulit diubah dan aku tahu itu. Aku perlahan-lahan merubah kebiasaan enggak pernah tersenyum, menjadi tersenyum. Lalu menyapa orang yang aku kenal walaupun cuman sebut nama, mbak, mas, atau semacamnya. Nah, yang susah dan masih harus belajr adalah masalah kesupelan. Aku memang tipe orang yang kalau belum dekat pasti banyak diamnya, jadi pasti dikira pendiam. Tapi, mereka kaget setelah cukup dekat dengan aku sebab aku sebenarnya orang yang sangat cerewet. Entah, mungkin aku termasuk orang yang baru membuka diri jika sudah merasa nyaman. Dan tingkat kenyamananku terhadap orang lain pasti berbeda-beda.
    Benar-benar seperti istilah kesan pertama sering menipu kan? ^^

    Like

  3. Tary Wilujeng
    Twitter : @taryhirata
    IG : @tarywilujeng
    FB : tary wilujeng / bleizher@yahoo.com
    Link share : https://twitter.com/taryhirata/status/855343388207570944
    Jawaban :
    Aku pernah dikatain “sok rajin” waktu kuliah, alasannya adalah aku selalu on time sesuai deadline dalam ngumpulin tugas dan nggak pernah mau bolos atau ninggalin dengan sengaja jam kuliah (walaupun bolosnya berjamaah sekelas loh). Rentetannya adalah sombong dan jutek. Bagaimana aku menghadapinya? untuk yang disangka “sok rajin” aku tak melakukan apapun. Karena memang aku harus rajin, aku bisa kuliah karena beasiswa, aku tak seperti mereka yang dari keluarga mampu. Aku harus tetap dengan IPK tinggi supaya bisa kuliah. Sekali aku mau bolos dan ninggalin dengan sengaja jam kuliah seperti teman-teman, pasti akan jadi penilaian tersendiri bagi dosen, dan aku nggak mau itu terjadi (kemungkinan buruk adalah aku nggak diluluskan dalam mata kuliahnya). Menghadapi prasangka bahwa aku sombong dan jutek, aku berusaha menampiknya dengan selalu menyapa semua teman yang aku kenal dan aku tahu namanya, jika memang nggak kenal dan hanya karena sering papasan di jalan minimal aku akan menyunggingkan senyum sembari menganggukkan kepala. Aku juga bisa heboh kok kalau memang situasinya boleh heboh dan riuh (urusan ini yang paling tahu cuma teman-teman dekat aja). Jadi, aku nggak pernah risih dengan prasangka2 orang terhadapku, karena orang bebas berprasangka yang nggak boleh itu fitnah ^^

    Like

  4. Nama: Dety Suhaeti Mutiara
    Twitter: @detymutiara_
    IG: @dddety_
    FB: Dety Suhaeti Mutiara
    Link share: https://twitter.com/detymutiara_/status/855358927260626944
    Jawaban: Prasangka apa yang pernah terjadi? Kebanyakan pada bilang kalau aku judes, pendiem 😂😂😂
    Cara menghadapinya? Sejujurnya aku gak judes, mungkin karena kalau sama orang yang belum kenal aku diem aja dan gak mau mulai pembicaraan duluan, caranya kalau dengan orang yang aku kenal aku sapa mereka duluan dengan ramah kalo ketemu, tapi kalo gak kenal dan papasan ketemu, aku suka senyumin aja biar terkesan gak judes 😄 Dan buat yang bilang terlalu diem, aku kalo awal belum terlalu deket emang diem karena masih canggung gimana gitu, aku orangnya susah nyaman sama orang wkwk tapi kalo udah kenal deket aku itu dibilang cerewet 😂

    Like

  5. Name/Nama: LUHTITISARI
    Twitter: @TS_tistis05
    IG: @buttercup.ts
    FB: Titis Sari
    Link share: https://www.instagram.com/p/BTKsxXqhVf1/

    Jawaban/Answer: Prasangka orang yang sering aku hadapi adalah aku itu orang yang sangat individualis, gak peduli sama sekitar, gabisa diajak bareng2 sama yang lain. Kenyataannya adalah aku memang anak introvert di tes MBTI / kepribadian aku dapet INFJ (Introversion, Intuition, Feeling, Judging) yang emang jarang ada di dunia jadi minoritas emang berat. “Aku emang adakalanya suka sendiri tapi aku gak se individualis itu” itu yang sering aku yakinkan ke teman2, kadang aku berusaha keras untuk membuka diri dan lebih mengakrabkan tapi lama lama pun akan terasa capek. Aku emang seperti ini kadang perhatianku tertutupi dengan sikapku yang tertutup hingga mereka tidak bisa merasakannya. Semakin kesini aku semakin memahami diriku sendiri aku memang tidak bisa menunjukkan secara langsung kalau aku gak se individual itu, tapi aku melakukan semuanya “di belakang layar” dengan cara seorang introvert aku mengakrabkan diri dengan mereka bukan sebagai pembicara yang baik tapi pendengar yang setia, pendengar yang memahami. Dan sampai sekarang aku masih berusaha menghilangkan prasangka2 yang salah itu

    Like

  6. Nama : Stefanny Lusiana Lukman
    Twitter : @stefannylukman
    IG : @stefannylukmann
    Facebook : Stefanny Lusiana Lukman
    Link Share : https://twitter.com/stefannylukman/status/855618078754783232

    jawaban :
    prasangka. prasangka yang begitu sering muncul dari orang-orang di sekitar yang nggak bener-bener tahu aku itu bagaimana sih. apalagi di ruang lingkup organisasi, meski satu organisasi, mereka nggak benar-benar paham tentang aku, begitupun sebaliknya. yang sering terjadi itu mereka selalu mengira aku terlalu individualis, cuek, dan sabodo amat. kaku dan nggak doyan bercanda. cara aku mengatasinya? aku tetap berteman dengan mereka, dan sering-sering ngobrol bareng. haha pasti sesudah nya mereka akan bilang, “dih nggak nyangka Stef bisa receh.” wkwkw gitu sih. lagi pula, aku nggak terlalu memperhatikan prasangka orang kak, apalagi itu hal yang negatif yang bisa bikin aura negatif bermunculan. yang ada aku ikut berprasangka buruk juga. kecuali orang-orang yang berprasangka katanya aku ceria terus haha ini kata kakak kelas di kost-kost an aku pernah bilang “ngeliat Stef mah ketawa mulu siah, ceria terus, kayak nggak ada beban.” hahaha entah ini aku disangka gila atau apa karena ketawa mulu. tapi yaudah lah, bagus berarti kesedihan aku tersamarkan :’)) njayy wkwkw

    THANK YOU KAK HANA DAN PENERBIT SPRING KESEMPATANNYA1

    Like

  7. Nama: Sandra Hamidah
    Email: sandra.artsense@gmail.com
    Twitter: @Sandra_artsense
    Domisili: Bandung
    Link share:
    https://mobile.twitter.com/Sandra_artsense/status/855659490418479105

    Memang prasangka selalu ada baik pada pasangan, teman dan keluarga.. namun bila kita terus berprasangka tak baik takutnya malah mengganggu kesehatan lahir dan batin. Caranya terhindar dari prasangka adalah berdoa yang terbaik pada Tuhan, belajar percaya dan tarik nafas agar hati menjadi lebih tenang dan damai^^

    Like

  8. Name/Nama: Aulia
    Twitter: @nunaalia
    IG: @nunaalia
    FB: NunaaLia
    Link share: https://twitter.com/nunaalia/status/855670768570519554

    Prasangka apa yang pernah terjadi pada kalian dan bagaimana kalian menghadapinya?

    Sombong. Mungkin karena aku orang yang nggak banyak ngomong dan cenderung pendiam dan pasif, jadi orang lain berprasangka aku tidak mau mengobrol dengan mereka. Padahal kalau mereka tahu, aku tuh suka malu dan sungkan kalau jadi sok akrab, makanya jadi lebih banyak diam.
    Cara menghadapinya aku berusaha menjadi lebih banyak senyum, kadang juga memaksakan diri menghilangkan rasa malu dan canggungku untuk lebih membuka diri. Pada dasarnya semua kembali pada diriku sendiri, berusaha mengendalikan sikap tertutupku dan menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan di sekitarku.

    Like

  9. Nama: Myke R. Biyanti
    Twitter: @mykebianti
    IG: @obiancaw
    FB: Myke R. Biyanti
    Link share: https://twitter.com/Mykebianti/status/855713620163940353
    Jawaban:

    Saya kebetulan orang Sumatera Selatan. Saat tamat SMA dan memasuki kuliah, saya pergi ke Jawa Barat karena keterima di salah satu Universitas disana. Dalam keadaan normal, saya termasuk orang yang pecicilan, blak-blakan dan suka berbicara. Tapi, saya kurang bisa memulai perkenalan dan cenderung pendiam.Teman-teman saya pun pada akhirnya menanggap bahwa saya adalah orang pendiam dan tidak bisa bergaul. Sebenarnya ada alasan kenapa saya cenderung pendiam, karena pandangan orang-orang pada orang Sumatera yang katanya galak. Jadi, saya memilih diam dan betul-betul memikirkan terlebih dulu perkataan saya baru kemudian berbicara. Akibatnya, saat diadakan award perangkatan, saya masuk dalam 3 kategori: terpendiam, terinvisible dan terhoror dan luar biasanya lagi saya pada akhirnya mendapatkan predikat sebagai terpendiam satu angkatan. Sedangkan untuk pandangan orang-orang pada orang Sumatera itu saya buktikan ketika saya diajak mengobrol oleh salah satu kelompok diangkatan saya. Saat itu, saya berbica seperti saya yang biasanya dan mengemukakan pendapat ketika mereka menanyakannya. Tapi, pada akhir percakapan mereka menarik kesimpulan bahwa saya terdengar galak dan judes selama pembicaraan. Jadi, setelah itu saya lebih berhati-hati lagi berbicara dan mulai belajar berbicara seperti orang sunda dan mencoba menghilangkan logat asli saya.

    Yang saya sayangkan, prasangka ini sangat mempengaruhi hubungan saya dan teman-teman seangkatan saya. Meski saya sudah mencoba tapi pandangan mereka tetap seperti itu. Lama-lama saya capek juga untuk bersikap seperti bukan diri saya, jadi saya mulai berbicara seperti pertama kali saya berbicara dengan mereka. Saya pikir karena mereka sudah memandang saya demikian, apa boleh buat. Dan juga, pada akhirnya saya lebih memilih untuk mencari teman di luar jurusan lain meskipun saya juga memiliki beberapa teman dekat di jurusan.

    Segitu saja.. Terima kasih karena sudah menerima curhatan saya haha
    Wish me luck!!!

    Like

  10. Nama : Fridalia Septiarini H
    Twitter : @frdliash
    Ig : @fridaliash
    Facebook : Fridalia Septiarini Hidayat
    Link share : https://twitter.com/frdliash/status/855734128041263106

    Jawaban :

    Orang-orang sering mengira aku itu lagi sedih dan banyak fikiran. Huhu. Sediihh *tuhkan* haha padahal aslinya engga. Itu efek aku keseringan sariawan dan wajahku yang jerawatan. Alhasil kalau sariawan kan susah senyum yah? Asli deh. Jadi orang ngiranya aku lagi sedih gitu. Dan kalau banyak fikiran karena wajahku berjerawat. Padahal emang aku lagi banyak fikiran atau ngga, jerawat tetep hadir kok dalam wajahku.hmmmmm.
    Cara aku menghadapinya yaaa biasanya sih kalau aku lagi sariawan, biar aku ngga dikira lagi sedih, aku banyakin ngomong. Bayakin cerita apa aja. Sebenernya sulit bicara pas sariawan itu awalnya aja, kalau udah mulai bicara harus terus-terusan bicara. Nah ak manfaatin aja waktunya. Walaupun sulit memulai, tapi sekalinya udah ngomong langsung deh nyerocos ga berhenti, sekalian kasih penjelasan ke mereka kalau aku lagi sariawan. Jadi kalau tiba² aku diem, ga ngomong dan ga senyum sama sekali itu karena sariawan bukan karena sedih. Dan cara itu berhasil sih, karena mungkin udah keseringan juga aku kayak gini. Jadi sekalinya aku diem, mereka tahu aku lagi sariawan, bukan karena sedih, hehe.
    Kalau masalah jerawat sihh itu aku bawa pd aja. Bukan cuman aku kok yang jerawatan. Dan terserah kalau orang mau menganggap aku banyak fikiran. Tapi jangan sampai itu jadi do’a sih huhu.

    Like

  11. Name: Bety Kusumawardhani
    Twitter: @bety_19930114
    IG: @bety_19930114
    FB: Bety Kusumawardhani
    Link share: https://mobile.twitter.com/bety_19930114/status/855758566262689793?p=v

    Answer:
    Kata orang yang baru mengenalku, katanya aku itu orangnya super irit. Saat yang lain karaoke, makan di resto dan belanja baju plus sepatu di mall ataupun online, aku tidak ikut gabung. Selain irit pengeluaran, katanya aku irit omong. Hanya sepatah/dua patah kata yang keluar dari mulutku jika ditanya. Sejujurnya aku tidak begitu irit pengeluaran dan omong hanya saja kasusnya berbeda. Aku bisa cerewet pada orang yg sudah kenal dekat denganku dan tidak akan irit uang jika aku belanja buku-buku wishlistku.

    Like

  12. Nama : Hazhwa
    Twitter : @jingga962
    IG :@hazhwapuella.139
    FB : @hazhwa
    Link Share : https://twitter.com/jingga962/status/855789511535607808?s=09
    Jawab :
    Aku pernah dipandang sebelah mata sama teman-temanku karena dianggap anak yang sombong waktu awal masuk SMA. Mungkin mereka berpendapat seperti itu karena melihat aku orangnya tertutup dan jarang berbaur, makanya mereka menjauh. Dan itu membuat aku sadar dan akhirnya aku pelan-pelan mulai membuka diri, sok kenal dan ikut ngrumpi waktu mereka ngobrol, lebih berbaur dengan mereka. Dari sini aku dapat belajar, sebuah prasangka buruk seseorang ke kita itu muncul dan akan semakin mencekik kita, jika kita tidak melawan dan menghadapinya. Mencari tahu penyebab mereka berprasangka seperti itu, adalah kuncinya.

    Like

  13. Nama : Hazhwa
    Twitter : @jingga962
    IG :@hazhwapuella.139
    FB : @hazhwa
    Link Share : https://twitter.com/jingga962/status/855789511535607808?s=09
    Jawab :
    Aku pernah dipandang sebelah mata sama teman-temanku karena dianggap anak yang sombong waktu awal masuk SMA. Mungkin mereka berpendapat seperti itu karena melihat aku orangnya tertutup dan jarang berbaur, makanya mereka menjauh. Dan itu membuat aku sadar dan akhirnya aku pelan-pelan mulai membuka diri, sok kenal dan ikut ngrumpi waktu mereka ngobrol, lebih berbaur dengan mereka. Dari sini aku dapat belajar, sebuah prasangka buruk seseorang ke kita itu muncul dan akan semakin mencekik kita, jika kita tidak melawan dan menghadapinya. Mencari tahu penyebab mereka berprasangka seperti itu, adalah kuncinya.

    Like

  14. Nama: Alfath
    Twitter: @alfari_12
    IG: alfathfr
    FB: Alfath Famela R
    Link share: https://mobile.twitter.com/alfari_12/status/856065691723546624
    Jawaban:
    Sebagian besar orang yang bertemu dengan saya pertama kali mempunyai kesan kalau saya ini orangnya serius, susah santai, dan tidak bisa bercanda. Lalu setelah beberapa saat mereka menjadi teman saya, mereka pun berkomentar bahwa saya tidak seseram waktu pertama kali bertemu. Mungkin karena memang saya terkadang memikirkan banyak hal ketika sendirian, jadi orang yang belum kenal dengan saya akan enggan mengajak ngobrol dan basa-basi duluan. Tapi..kalau sudah kenal dengan seseorang atau sekumpulan orang maka jangan kaget kalau saya juga ikutan tertawa terbahak-bahak.

    Like

    • Cara menghadapi prasangka yang ada ya tetap menjadi diri sendiri. Bukan berarti diam dan tidak banyak bicara menjadikan seseorang untuk dijauhi. Tidak selalu berbincang-bincang dan bercanda setiap saat itu baik, apalagi bila sampai menggunjing atau menertawakan orang lain. Tetap respek dengan pandangan orang lain terhadap saya karena tiap orang perlu dihargai pandangannya. Yang jelas, saya berupaya untuk tidak menyakiti, bercanda dengan tidak menyinggung lawan bicara, dan tentu saja menghindari membicarakan orang lain. Bila masih dianggap “seram” oleh orang tertentu, ya itu adalah hak tiap orang 🙂

      Like

  15. Nama: Fakhrina FM
    Twitter: @fakhrina_fm
    IG: @farin.naa
    FB: Fakhrina Fauzul M
    Link share: https://twitter.com/fakhrina_fm/status/856091626682302464
    Jawaban:
    Pernah disangka nyogok guru. Hihihihi. Aku punya teman SD yang satu sekolah di SMP bahkan sekelas. Aku dan dia sudah seperti sahabat. Saat SD prestasi aku di rangking 4-5 dan teman aku rangking 1-2. Nah di SMP ini aku melonjak jadi rangking 2 dan teman aku 4-5, Alhamdulillah aku naik. Hehehehe. Dianya penasaran kok bisa aku jadi rangking 2 dan akhirnya terbesit pikiran bahwa aku nyogok guru. Apalagi mama aku mantan guru di SMP aku sehingga kenal banget sama guru guru di smp aku. Hihihihi. Kata mamaku, dia sampe curhat ke guru agama di smp tentang kenaikan prestasi aku. Oh iyaa, aku tau bahwa dia prasangka buruk ke aku saat aku kelas 8, itupun tau dari mama aku. Aku dengernya kaget, gk nyangka dia mikir seperti itu. Untung aja aku telat tahu, jadinya suasana aman dan terkendali. Sesudah aku tau tentang prasangka itu, aku diam aja, gk mau nyebar nyebar ke yang lain, melakukan kegiatan seperti biasa dan sikapku ke dia ya seperti sikap sehari hari gitu, aku mah typenya masa bodoh. Biarkan orang berkata apa. Toh Allah yang tau segalanya, InsyaAllah akan membantu kita.
    Dan aku orangnya suka ikhasin aja, tapi kalau udh parah banget, gabakal aku ikhlasin, baru bisa aku ikhlas kalau aku udh puas. Hihihihi. Pernah juga gosip di sekolah SMK, mamaku ngajar di sana, kebetulan anak teman mamaku itu sekelas sama mamaku. Mama temanku itu nyebar berita bahwa anaknya lebih pintar dari aku. Mamaku tau berita itu dari teman dekatnya. Mamaku cerita ke aku. Dan lagi lagi aku kaget dan gk nyangka kalau dia berbuat seperti itu. Lagi lagi aku masa bodoh, ah biarin dehh, lagian dia gk tau yang aslinya. Hihihihi. Serta lagi lagi sikapku ke dia ya seperti biasanya. Aku orangnya gk suka rame gegara masalah itu. Tapi, dengan adanya prasangka dan masalah itu, aku harus menunjukkan siapa aku, siapa yang kalian gosipkan dahulu, ini loh aku. Intinya ya membuktikan bahwa aku baik, tidak seperti yang kalian gosipkan itu ^_^

    Like

  16. Name/Nama: Julia Sudiantari
    Twitter: @ju_julss
    IG: @juliasudiantari
    FB: Julia Sudiantari
    Link share: https://twitter.com/ju_julss/status/856166596598837249
    Jawaban/Answer: – Prasangka apa yang pernah terjadi pada kalian dan bagaimana kalian menghadapinya?

    Jawaban : Baiklah kita berbicara masalah Prasangka. Aku adalah seorang Ekstrovert dengan wajah judes dan cuek layaknya para Introvert (kebanyakan) jadi prasangka satu-satu muncul di saat aku masuk SMA untuk pertama kali. Temanku saat itu hanya 2 orang dan mereka pun adalah teman-teman semasa SMP. Jelas dong aku mainnya sama mereka aja waktu MOS karena aku emang dulu belum bisa akrab sama orang lain karena aku masih memiliki ‘seseorang’ untuk diajak mengobrol. Kami bertiga seru sendiri, mengabaikan teman-teman satu kelompok kami yang emang pada saat itu hobi diem doang gamau bertegur sapa karena jujur aku tipe orang yang menunggu disapa terlebih dahulu. Mereka iri, ya tentu saja. Prasangka lain aku dan kedua temanku dianggap sombong. Entah mereka orang-orang keberapa yang first meet bilang aku sombong 😂
    Judes. Oh wajah-wajah keras dari ibuku emang nurun banget sama aku jadi betapa judes wajahku ketika pertama kali kenal. Nggak ada hal-hal bagus yang aku dapat ketika bertemu orang baru. Macam-macam prasangka buruk terus menghujani diri ini yang sesungguhnya tidak seperti itu.
    Terus cara mengatasinya… diam. Iya, aku diam dan melanjutkan kembali aktivitasku. Karena akan ada saatnya mereka akan mendekat ketika melihatku tersenyum terlebih dahulu. Itu kuncinya.
    Aku tipe orang yang menilai. Ketika wajah mereka terlihat bersahabat, aku akan menebar senyum terlebih dahulu dan kemudian mereka akan tahu seperti apa aku pada akhirnya.
    Tentu saja setelah itu mereka menyesal dan malah bilang, “Aku kira kamu judes loh serius karena wajahnya gak bersahabat sekali.” Sering banget denger gitu sambil kita ketawa-ketawa pada akhirnya.

    Orang-orang ekstrovert selamanya nggak “menyebalkan” kok. Ketika semua lebih memilih diri mereka introvert, aku malah bangga menjadi ekstrovert. Susah loh cari kepribadian kaya aku 😂 Menghadirkan prasangka tapi menyimpan kesenangan.

    Terima kasih kak sukses untuk semua!

    Like

Leave a comment