Judul: Kebahagiaan yang Kutahu
Penulis: Datuk Stella Chin
Penyunting: Saptono Raharjo
Penyelaras akhir: Leo Paramadita
Desain: Dandy Nugraha
Penerbit: Penerbit Bhuana Ilmu Populer
ISBN: 978-602-394-231-2
Jumlah halaman: 208
Harga: Rp 150.000
Sinopsis:
Semua wanita berhak bahagia…
Kebahagiaan yang Kutahu adalah saripati pengalaman hidup Datuk Stella Chin; pendiri StarLadies, organisasi pengembangan diri kaum wanita. Pada 2012, Stella mendapat penganugerahan gelar Datuk di Malaysia. Penganugerahan ini terbilang unik, karena umumnya gelar Datuk biasa diberikan kepada kaum pria; hanya sedikit wanita yang pernah memperolehnya.
Lahir dari keluarga miskin, Stella menikah di usia muda dan memiliki anak ketika berusia 21 tahun. Di usia yang masih belia, Stella sempat dua kali menghadapi ujian berat ketika membangun bisnisnya.
Namun, hal itu dapat dilaluinya dengan gemilang berkat pengelolaan diri yang hebat, yang kini membuatnya menjadi salah satu ikon wanita bisnis sukses di Asia.
Stella seorang diri menemukan pola untuk menyeimbangkan antara pengelolaan diri, karier, hubungan pribadi, dan keluarga. Ia mengamati dan menyadari bahwa mayoritas masalah sosial didalangi oleh kondisi yang ada dalam keluarga. Inilah yang mendorongnya untuk mendirikan StarLadies.
Melalui StarLadies, Stella mendorong wanita-wanita muda agar menemukan empat kunci utama untuk menggapai kehidupan yang bahagia, yaitu: Success (kesuksesan), Transformation (transformasi), Achievement (pencapaian), dan Recognition (penghargaan). Keempat kunci inilah yang akan membawa kita menuju pemahamaan atas makna hidup yang sebenarnya.
Review:
Banyak wanita yang merasa bahwa keluarga dan pekerjaan adalah dua pilihan yang tidak dapat dimiliki secara bersamaan. Datuk Stella Chin, seorang pendiri Star Ladies, pemimpin perusahaan Melilea dalam bukunya “Kebahagiaan yang Kutahu” berpendapat lain. Dia percaya wanita tidak harus memilih antara karir dan keluarga, namun dapat menyeimbangkan keduanya.
Bagaimanakah cara wanita menyeimbangkan antara karir dan keluarga? Hal yang pertama perlu dilakukan adalah percaya bahwa hal tersebut mungkin dilakukan.Kedua, kita diminta untuk memahami diri sendiri, terutama memahami batasan kemampuan diri. Jika tidak memahami kemampuan diri, pertumbuhan diri akan terhambat.
Ketiga, memahami dan menyesuaikan peran. Datuk Stella Chin percaya bahwa menyesuaikan peran merupakan kunci agar kita bisa menemukan kebahagiaan dalam karir dan keluarga. Saat berada di lingkungan kantor, berperanlah sebagai wanita yang kuat, tapi bukan keras. Demikian juga saat berada di rumah, Anda harus berperan sebagai istri dan ibu yang lembut, tapi bukan lemah.
Datuk Stella Chin juga mengingatkan kita untuk jangan terlalu keras mengejar kesempurnaan baik dalam rumah tangga maupun pekerjaan. Kita cukup menjaga kesetiaan untuk melengkapi dan memperindah peran kita dalam kedua hal tersebut. Setelah itu, kesempurnaan akan muncul dalam sendirinya. Menurut Datuk Stella Chin, proses penyempurnaan diri bisa dilakukan dengan menerima ketidaksempurnaan hidup dan tetap berkarya untuk memahami ketidaksempurnaan tersebut.
Kunci keseimbangan karir dan keluarga tersebut Stella temukan setelah melalui pengalaman pahit. Sebenarnya Stella bercita-cita menjadi desainer. Namun, di usia 21 tahun, tak lama setelah menikah dengan suaminya, suami Stella meminta Stella untuk meninggalkan Malaysia dan menemaninya memulai bisnis di Thailand. Ternyata di Thailand, bisnis mereka tidak berjalan mulus. Mereka ditipu oleh partner mereka. Suami Stella meminta Stella bersabar menemaninya selama tiga tahun, jika selama tiga tahun bisnisnya tidak membaik, mereka akan kembali ke Malaysia. Stella pun menurut.
Kehidupan di Thailand yang berat membuat Stella bertanya-tanya “Saya juga punya impian, apakah saya harus hidup seperti ini terus?” Baru setelah memasuki usia ke-28, Stella menemukan jawaban atas pertanyaan hidupnya. Dia menyadari bahwa masalah hidupnya karena dia terlalu fokus pada diri sendiri. Dia kemudian sadar, fokus utama hidupnya bukan lagi terletak pada dirinya sendiri. Setelah menikah, suami dan anak merupakan tanggung jawab yang utama yang harus diembannya. Stella menyadari bahwa dukungan penuh yang dia berikan kepada suaminya akan memberi kekutan bagi sang suami untuk terus maju. Selain itu, ketegaran Stella dalam menjalani hari-hari sebagai bagian dari keluarga kecilnya akan menjadi penyatu keluarga mereka.
Ketika menyadari fokus hidup tidak untuk diri sendiri, Stella mendirikan StarLadies, organisasi pengembangan diri wanita. Stella percaya bahwa wanita adalah bintang bersinar dalam hidup sehingga dia ingin membantu wanita lain agar dapat menjadi bintang dalam hidupnya dan bisa menemukan titik keseimbangan dalam karir dan keluarga.
Kesadaran ini akhirnya melepas Stella dari kebuntuan. Dia akhirnya berhenti bergelut dengan kegetiran atas ketidakadilan hidup yang dia rasakan. Sebagai gantinya, Stella membenamkan dirinya dalam kesibukan sebagai seorang istri,ibu dan wanita karier.
Dalam usahanya tersebut, Stella berhasil meraih gelar Datuk pada tahun 2012, menenangkan penghargaan Hua Guan sebagai Top Ten Outstanding World Chinese Business Women, Amerika Stevie Award- Women in Business dan berbagai penghargaan lainnya.
Selain berisi kisah dan tips menyeimbangkan antara karir dan keluarga, buku Kebahagiaan yang Kutahu ini juga dilengkapi dengan tips menjalin hubungan di dunia kerja, tips mendidik anak sesuai dengan kategori usia, tips menjalani pernikahan yang bahagia dan berbagai tips menarik lainnya. Buku ini bisa menjadi salah satu alternatif pilihan bagi wanita yang ingin mengembangkan dirinya menjadi lebih baik, dan belajar menyeimbangkan antara karir dan keluarga.
Hana, bagus reviewnya😍 jadi tambah yakin kl perempuan bs ‘lebih’ asal yakin
LikeLiked by 1 person
Alhamdulillah makasih Retno 😘 Yaa kita pasti bisa ya 😀
LikeLike
Bagus mba reviewnya jd isin review pnyku hahaha…
LikeLiked by 1 person
Alhamdulillah makasih mba pujiannya 😘
LikeLike
halo mbak anaaa..reviewnya bagusss sampai saya jadi pingin beli tuh buku..duh bener sih masalah wanita pasti itu ya pengen seimbang rumah tangga dan keluargaaa..huhuhu hikss
LikeLiked by 1 person
Wah alhamdulillah makasih mba deborah atas pujiannya 🙂 ya semoga kita bisa seimbang ya antara rumah tangga, keluarga dan karir 🙂
LikeLiked by 1 person
Hello mbak, salam kenal 🙂 baru tau aku kalau perempuan bs dpt gelar datuk ya..:)
LikeLiked by 1 person
Ya salam kenal juga mba dewi. Hana juga baru tahu pas baca buku ini kalau perempuan bisa dapat gelar Datuk 🙂
LikeLike
Bener ya mbak Hana, semakin banyak membaca jadi merasa makin banyak ternyata yg tidak kita tahu 😀 ha ha ha…
LikeLiked by 1 person
Ya.. Ilmu itu luas banget ya mba dewi 😀 btw, mba dewi,alamat blognya apa? Hana mau bw ke dewinielsen.com tapi ini tampilannya eror mulu.
LikeLike
Lok kok eror ya..http://dewinielsen.com/winter-is-always-coming/
LikeLiked by 1 person
Yeah bisa 🙂 makasih mba 🙂 hana udaj bw ya 🙂
LikeLiked by 1 person
Senang berkenalan dengan mbak Hanna..ntar aku akan ninggalin jejak lagi.suka baca tulisanmu mbak 🙂 membuka wawasan 🙂 tag aku ya kalau ada yang baru 🙂
LikeLiked by 1 person
Sepertinya bukunya lengkap ya ulasan dari mulai karier hingga keluarga.. Inspirasi banget nih terutama untuk para wanita yang bekerja dan bekeluarga
LikeLiked by 1 person
Ya bisa jadi inspirasi untuk wanita bekerja dan bekeluarga 🙂 makasih udah mampir mba anin 🙂
LikeLike
kalau dari pengalaman pribadi, pada satu titik, tetap harus ada prioritas, memilih antara kerja atau keluarga, meski kedua bisa dijalanin bareng… tengkyu ulasannya 😉
LikeLiked by 1 person
Wah begitu ya mba 🙂 makasih udah berbagi pengalamannya 🙂
LikeLike
Di mana mana tipsnya memang jangan menuntut kesempurnaan yak kalau mau sukses dan bahagia di karir dan keluarga. Hihi. Aku suka buku2 begini. Nive review Hana 😀
LikeLiked by 1 person
ya ekspektasi berperan soalnya dalam menentukan kebahagiaan 😀 sama2 Nia 😀
LikeLike
Bagus. Sangat menginspirasi 😊
LikeLike
Alhamdulillah makasih mba 😀
LikeLike