Sehidup Sesurga by Fahd Pahdepie

Judul: Sehidup Ses30736562urga
Penulis: Fahd Pahdepie
Penyunting: Gita Romadhona
Penyelaras aksara: eNHa
Penata letak: Wahyu Suwarni
Desainer Cover: Jeffri Fernando
Ilustrator isi: Teguh Pandirian
Cetakan: pertama, Juni 2016
Jumlah halaman: 210
Penerbit: PandaMedia
ISBN : 9789797808457
Harga: Rp 58.000
Status: Pinjam punya Fina

Sinopsis:

Menikahimu sekali saja, mencintaimu selama-lamanya.

Mereka bilang, pernikahan kita tidak akan baik-baik saja. Bahwa kau tak akan bisa selalu membuatku bahagia dan aku akan membuat masalah-masalah dalam hidupmu jadi lebih rumit.

Namun, kita tahu lebih baik.

Kita tahu sebesar apa kita saling mencintai. Kitalah yang menjalani, menjadi tuan bagi hidup kita sendiri. Kita akan tumbuh menjadi sepasang manusia yang menumpas semua kesulitan bersama-sama. Kita tahu kalau kita berbeda, itulah sebabnya kita bertekad untuk saling melengkapi satu sama lain.

Di atas semua keraguan orang lain, kita akan saling menumbuhkan keyakinan. Di sana, kita bangun sebuah rumah dengan tangan dan jerih payah sendiri. Kita pasang pintu dan jendela. Kita isi dengan sofa, tempat tidur, karpet, mesin jahit, atau apa saja yang kita kumpulkan satu per satu dengan cinta.

Kemudian, kita akan tertawa, menceritakan semua ‘kata orang’ sambil bercanda, memaklumi semua keraguan mereka yang tak beralasan, sambil mensyukuri dan merayakan pernikahan kita yang memang tak punya alasan apa pun;

Kecuali karena kita saling mencintai, sehidup sesurga.

 

Review:

My Rating: 3 of 5 star

I saw that you were perfect and so I love you.

I saw you were not perfect and then I loved you even more.

Setelah sukses dengan buku Rumah Tangga yang berisi kumpulan cerita dan hikmah pernikahan, Fahd Pahdepie kembali menulis buku rumah tangga berikutnya yang diberi judul Sehidup Sesurga. Fahd percaya bahwa cinta tidak harus berakhir di episode kematian, namun seharusnya terus hidup membersamai pasangan hingga menuju surga.

Buku Sehidup Sesurga ini memiliki 8 bagian:

  • Apakah Engkau Sudah Siap Menikah?
  • Mengatur Langkah Setelah Menikah
  • Membangun Rumah, Menyusun Tangga
  • Musuh Dalam Satu Selimut
  • Mencicil Surga Dalam Bait-Bait Doa
  • Sebab Tidak Ada Pernikahan Yang Sempurna
  • Belajar Dewasa Dengan Menjadi Orang Tua
  • Menjaga Harta Yang Paling Berharga

Saya cukup menikmati cerita dan hikmah yang disajikan Fahd. Ada banyak pembelajaran yang saya dapat.

Dalam “Apakah Engkau Sudah Siap Menikah?”, Fahd memotivasi membaca untuk berani menikah meski belum ‘mapan’.

No man is an island- John Donne

yang artinya tak ada seorang pun yang bisa hidup sendirian- seperti sebuah pulau yang tak membutuhkan orang lain. Setiap orang membutuhkan orang lain untuk berbagi dan mengisi sesuatu yang kosong dalam hidupnya. Dalam konsep ini, menurut Donne,tidak ada seorang pun di dunia ini yang ‘mapan’.

Namun, jika merasa belum siap menikah, maka berpuasalah seperti anjuran Rasulullah. Fahd kemudian memaparkan hikmah dibalik anjuran Rasulullah untuk berpuasa bagi yang belum siap menikah. Bagi yang mengikuti tumblr dan Facebook Fanpage-nya Fahd mungkin pernah membaca kisah ini.

Berpuasalah seperti kau menjalani puasa ramadhan. Berpuasalah seperti seseorang yang ingin memperbaiki kualitas-kualitas dirinya selama menjalani puasa itu. Berpuasalah seperti seseorang yang ingin mengubah dirinya dari ulat menjadi kupu-kupu.

Sahur mengajarimu tentang persiapan dan perencanaan. Mungkin kamu akan kuat berpuasa seharian tanpa sahur. Namun, dengan bangun sahur, kamu melatih dirimu menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Kau mempersiapkan dirimu untuk menjalani puasa sebaik mungkin. Kau menghitung apa yang kau perlu makan saat sahur sehingga kuat menjalani aktivitas terberat saat puasa. Jika sahurmu baik, kau akan siap melakukan yang terbaik dalam puasamu,

Kelak jika sudah saatnya, kau akan berbuka. Itu bukan tentang melampiaskan nafsumu. Bukan tentang membayar semua rasa lapar yang kau tahan seharian. Buka puasa mengajari kita dua hal. Pertama, ia adalah tentang menyadari bahwa kita punya batas-batasnya. Kita tak bisa terus-menerus menahan lapar dan haus, kan? Maka kita perlu makan. Batas itu mengajari kira sikap mawas diri. Kedua, buka puasa juga mengjari kita tentang merayakan kebahagiaan. Percuma saja kualitas dirimu meningkat selama puasa jika kau tidak memberi ruang kepada dirimu sendiri untuk berbahagia. Dua hal itu kelak penting untukmu saat berumah tangga.

 

Dalam “Mencicil Surga Dalam Bait-Bait Doa”, bagian favorit saya adalah ketika Fahd memaparkan tentang bagaimana temannya yang dulu tidak rajin shalat merubah menjadi rajin shalat karena ajakan yang penuh cinta dari istrinya.

Istriku ngga penah maksa. Ajakan istriku ngga mengandung semacam sentimen ‘gimana sih, kok belum shalat?’ atau ‘ shalat tepat waktu kayak gue, dong!’

Kayaknya itu yang jadi kekuatan. Sesuatu yang bisa menggerakkanku untuk mengikuti ajakannya. Aku tak merasa direndahkan, diremehkan, atau disalahkan. Istriku justru mengajakku shalat dan memintaku menjadi imamnya. Seketika ada perasaan haru sekaligus malu dalam diriku. Aku tak bisa menolaknya! Istriku mengajakku dengan rasa cinta!

Refleksi Fahd setelah mendengar cerita temannya (yang saya rasa terasa relatable juga bagi kita):

Mungkin dulu saat menegurmu, aku gagal menunjukkan bahwa aku  mengajakmu shalat karena mencintaimu. Tapi, istrimu berhasil melakukannya! Istrimu mengajakmu karena ia begitu menghargai, menghormati sekaligus menyayangimu. Sementara, barangkali, dulu aku mengajakmu hanya ingin mengejar pahala atau sekedar jengah karena melihatmu tak sejalan dengan pengertianku tentang iman dan kebaikan.

Sebenarnya ada masih banyak lagi pelajaran yang cukup berkesan ketika membaca Sehidup Sesurga. 😀
Tapi nanti spoiler.. Hahaha XD

Btw, saya menemukan keanehan dalam buku ini.  Nasihat seorang suami kepada istrinya halaman 133-134 isinya sama persis dengan yang di halaman 205-206. Entah buku yang saya pinjam salah cetak atau memang sengaja dimuat dua kali? :/ hm…

o ia, jadi ingat saya belum mengucapkan terima kasih. Terima kasih Fina sudah meminjamkan buku ini 😀

Bagi yang menyukai kisah pernikahan yang disertai dengan hikmah, Sehidup Sesurga bisa jadi salah satu pilihan 🙂

12 thoughts on “Sehidup Sesurga by Fahd Pahdepie

  1. saya suka baca postingan bang Fahd P. di facebook, semua inspiring, apalagi buat pembaca yang baru nikah kayak saya hehe,, tapi untuk baca bukunya saya belum sempat, semoga nanti bisa punya bukunya

    Liked by 1 person

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s