Judul Buku : Pulang
Penulis : Tere Liye
Editor: Triana Rahmawati
Cover : Resoluzy
Lay out : Alfian
Jumlah halaman : 404
Cetakan: II, Oktober 2015
ISBN : 9786020822129
Penerbit : Republika
Harga: Rp 69.000
Bookmail dari: Kingkin
Sinopsis:
“Aku tahu sekarang, lebih banyak luka di hati bapakku dibanding di tubuhnya. Juga mamakku, lebih banyak tangis di hati Mamak dibanding di matanya.”
Sebuah kisah tentang perjalanan pulang, melalui pertarungan demi pertarungan, untuk memeluk erat semua kebencian dan rasa sakit.”
“Selalu ada hal baru yang bisa direnungi dan dipahami dari novel-novel Tere Liye.”
—Pulin Sri Lestari, ibu rumah tangga“Saat ini kita cenderung tidak lagi peduli pada banyak hal, namun novel-novel Tere Liye membantu kita untuk melihat lebih dalam dan peduli.”
—Tiara, guru/dosen“Kayak buku pelajaran, tapi seru. Mamah kamu nggak akan ngambek kalau kamu baca novel-novel Tere Liye.”
—Khoerun Nisa, siswi SMA“Membaca novel-novel Tere Liye seperti pulang ke rumah. Berapa jauh pun kaki melangkah, selalu ingin kembali.”
—Evi, buruh migran Indonesia
Review:
Terlepas aku bilang aku baca buku apa saja, sejujurnya aku sering kali menghindari membaca kisah antihero. Aku merasa hatiku tidak sanggung membaca kisah anti hero. Hatiku lemah ya tolong..
Kalau kalian main game bersamaku, kemudian yang kalah akan diberi hukuman. Nah biasanya kalaupun aku menang, aku tidak tega melakukan eksekusi hukuman kepada pihak yang kalah, sehingga aku memilih tidak ikut menghukum. Sementara aku melihat teman-temanku yang lain dengan senang hati melakukannya.
Jadi ketika selesai membaca review-review bahwa Pulang bercerita tentang tukang jagal ala keluarga mafia, I am not sure I will like this book.
Namun rating bagus yang diberikan oleh teman-temanku di goodreads membuatku penasaran. Alhamdulillah, aku bisa membaca halaman pertamanya ketika bermain ke Gramedia Grand Indonesia.Aku melihat salah satu buku Pulang yang sudah terbuka sampul plastiknya sehingga aku mengintip halaman pertamanya dan langsung terpukau.
Aku tidak takut.
Jika setiap manusia memiliki lima emosi, yaitu bahagia, sedih, takut, jijik dan kemarahan, aku hanya memiliki empat emosi, aku tidak punya rasa takut.
Selesai baca paragraf pertamanya, aku kesal sama diri sendiri. Aku belajar piskologi dan tahu tentang teori emosi tetapi I could not come up with those ideas in writing.
Masya Allah! Tere Liye kreatif sekali!
Berhubung, saat sedang main ke gramedia GI, aku hanya menemani teman berbelanja dan sudah mengeluarkan uang untuk beli buku beberapa hari sebelumnya. Aku menahan diri untuk tidak membeli novel Pulang ini meski halaman pertamanya membuat penasaran.
Alhamdulillah temanku, Kingkin ternyata memiliki novel Pulang ini, sehingga aku memutuskan untuk pinjam. Eh, Kingkin malah menghadiahkan novel ini untukku. Terima kasih banyak Kingkin! 😀
Pulang menceritakan tentang Bujang yang belajar menjadi tukang jagal dalam keluarga Tauke Besar yang terlibat dalam bisnis shadow economy. Saking betahnya, Bujang menganggap pulang adalah ke rumah tempat Tauke Besar berada. Namun, benarkah hal tersebut adalah makna pulang?
Meski aku tidak suka cerita antihero, Tere Liye berhasil membuatku peduli dengan Bujang, tokoh utama dalam novel ini sehingga aku terus menerus membalik halaman untuk mengetahui apa yang terjadi dengannya.
Selain dari segi karakter, plot Pulang yang baik membuat buku ini menjadi page-turner. Aku yang sempat skeptis dan terus-terusan bertanya “Ok, terus kenapa?” berhasil menemukan jawaban yang cukup memuaskan dan mengundang rasa penasaran. Aku pun tergiring untuk terus membuka halaman selanjutnya untuk meneruskan membaca.
Jangan dilawan semua hari-hari menyakitkan itu.
Jangan pernah kau lawan. Karena kau pasti kalah. Mau semuak apa pun kau dengan hari-hari itu, matahari akan tetap terbit indah. Kau keliru sekali jika berusaha melawannya, membencinya, itu tidak pernah menyelesaikan masalah.Peluklah semuanya. Peluk erat-erat. Dekap seluruh kebencian itu. Hanya itu cara agar hatimu damai. Semua pertanyaan, semua keraguan, semua kecemasan, semua kenangan masa lalu, peluklah mereka erat-erat. Tidak perlu disesali, tidak perlu membenci, buat apa? Bukankah kita selalu bisa melihat hari yang indah meski di hari terburuk sekalipun?
It is fun read! 4 bintang untuk Pulang!
wahh bagus sekali sis reviewnya. Apa sista udah baca buku Tere Liye yang terbaru? Yang judulnya tentang kamu. 🙂
LikeLike
Alhamdulillah makasih ya 🙂 Belum punya 🙂
LikeLike