Judul : A Man Called Ove
Penulis: Fredrik Backman
Penerjemah : Ingrid Nimpoeno
Penyunting : Jia Effendi
Penata letak: CDDC
Perancang sampul: Muhammad Usman
Terbit : Cetakan pertama, Januari 2016
Jumlah halaman : 448
ISBN: 9786023850235
Penerbit : Noura Books (PT Mizan Publika)
Harga: Rp 79.000
Sinopsis:
Sebelum terlibat lebih jauh dengannya, biar kuberi tahu. Lelaki bernama Ove ini mungkin bukan tipemu.
Ove bukan tipe lelaki yang menuliskan puisi atau lagu cinta saat kencan pertama. Dia juga bukan tetangga yang akan menyambutmu di depan pagar sambil tersenyum hangat. Dia lelaki antisosial dan tidak mudah percaya kepada siapa pun.
Seumur hidup, yang dipercayainya hanya Sonja yang cantik, mencintai buku-buku, dan menyukai kejujuran Ove. Orang melihat Ove sebagai lelaki hitam-putih, sedangkan Sonja penuh warna.
Tak pernah ada yang menanyakan kehidupan Ove sebelum bertemu Sonja. Namun bila ada, dia akan menjawab bahwa dia tidak hidup. Sebab, di dunia ini yang bisa dicintainya hanya tiga hal: kebenaran, mobil Saab, dan Sonja.
Lalu … masih inginkah kau mengenal lelaki bernama Ove ini?TENTANG PENULIS
Fredrik Backman adalah seorang blogger dan kolumnis Swedia. Tokoh utama novel pertamanya ini lahir dalam blog-nya. Di sana, lebih dari 1.000 pembaca meminta Backman agar menulis novel mengenai Ove. A Man Called Ove telah terjual lebih dari 500.000 eksemplar di Swedia.
Novel kedua Backman, My Grandmother Sent Me to Tell You She’s Sorry, yang dirilis di Swedia pada September 2013, telah terjual hampir 100.000 eksemplar, menjadikannya penulis paling sukses di Swedia pada tahun itu.“Kau akan tertawa, menangis, bersimpati terhadap orang temperamen yang kau temui dalam kisah memesona ini.” (People)
“Secara keseluruhan, Anda akan mendapatkan cerita yang penuh semangat, keteguhan hidup, dan kisah jenaka tentang menemukan kebaikan, cinta, dan kebahagiaan di tempat yang paling tidak memungkinkan.” (Sunday Express)
“Cerita Ove memuat kesedihan yang tampaknya justru mendorong penulis mengemasnya dengan kehangatan dan humor. Kisah pahit dan mengharukan yang meyakinkan pembaca akan kekuatan persahabatan, bahkan mungkin cinta pada kucing.” (Psychologies Magazine)
Review:
A Man Called Ove mengisahkan tentang Ove, lelaki berusia 59 tahun yang berduka ditinggal mati oleh istrinya, Sonja.
Ove memejamkan mata dan memikirkan Sonja. Dia bukan jenis lelaki yang gampang menyerah dan mati, dia tidak ingin Sonja berpikir begitu. Namun sesungguhnya ini keliru, kesemuanya ini. Sonja menikah dengannya. Dan kini, Ove tidak begitu tahu cara melanjutkan hidup tanpa ujung hidung Sonja berada di celah antara leher dan bahunya.
Bagi Ove, Sonja adalah segalanya dan satu-satunya sosok yang memahami dirinya. Kehidupan tanpa Sonja adalah kehidupan yang berat.
Ove merasa tidak ada gunanya lagi dia hidup dan berniat menyusul Sonja, akan tetapi semuanya berubah semenjak tetangga baru Ove menyerang merusak kotak suratnya.
Berhasil kah Ove menyusul Sonja?
Bagiku, A Man Called Ove adalah salah satu buku terbaik yang kubaca di tahun 2016!
Alasannya:
- Covernya cantik!
- Sinopsisnya berhasil membuat penasaran!
- Ceritanya keren, page turner, heart warming dan memiliki banyak pesan moral!
- Baru kali ini aku membaca cerita dimana aku setuju dengan keseluruhan testimoni yang ada di covernya 😀
- Aku jatuh cinta dengan karakter-karakter yang ada di buku ini, terutama Ove dan Sonja.
- Secara bergantian aku dibuat tertawa, menangis dan terharu 🙂
Beberapa quotes yang aku suka dari A Man Called Ove :
Buat kalian yang penasaran, bisa baca 30 halaman pertama di google books 😀
Halo Hana, apa kabar? Blog kamu bagus yaaa aku mau dong belajar bikin blog yg menarik hehe 🙂
LikeLiked by 1 person
Alhamdulillah baik krisma 😀 kalau krisma, apa kabar? 😀 boleh 😀 silahkan line/wa kalau ada yang mau ditanya 😀
LikeLiked by 1 person
Jadi penasaran pengen baca, lumayan buat isi waktu liburn, thanks Hana reviewnya 😘
LikeLiked by 1 person
sama-sama mba Anin 😀 makasih udah mampir 😀
LikeLike
Kayaknya buat ngisi abis liburan kalo akuuu,hahaha. Udah lama ga baca buku, sepertinya oke juga buat referensi. 😀
LikeLiked by 1 person
buku ini oke banget mba lisna 😀 selamat baca ya mba 😀
LikeLike
Setujuu covernya cantik! Walaupun nuansanya terkesan sendu yah.. Aku suka novel tipe-tipe begini, mau cari aah nanti 😀
LikeLiked by 1 person
Ya suasana covernya sendu 🙂 Selamat baca Mba 😀
LikeLike
Akhirnya komen pertama ke blog Kak Hana yang ini setelah kadang kadang jadi silent reader. Hehehe. Kak Hana review buku buku yang ada di iJakarta dong, biar bisa jadi rekomendasiku pas lagi main iJakarta *nggak modal hehehe. Ohiya, Kak Hana udah baca novel ‘Mualaf belum? Baguuus.
LikeLiked by 1 person
Makasih ya udah baca 🙂
Hahaha iya nih udah baca beberapa buku di ijak, tapi ngga sempet buat reviewnya. Btw, udah baca Sylvia’s Letter Miranda? Hana kasih 5 bintang buat buku tsb 🙂
Belum.. belum sempet baca Mualaf. Mualaf masuk wish list tapi belum sempet beli sampai sekarang. Makasih ya 🙂
LikeLike
Jangan beli dulu Kak Hana…Mualaf ada di iJak kok…hehehe.
Beluuum. Nanti coba Sarah baca yaa. Makasih rekomennya Kak 🙂
LikeLiked by 1 person
Eh ada di ijak? Makasih infonya 😀 sama2 🙂
LikeLike
Kak Hana udah baca mualaf di ijak 😀 beneran bagus 😀 makasih banyak ya infonya 😀
LikeLike
makasih review yang menarik ulasannya
LikeLiked by 1 person
Sama2 🙂 selamat baca 😀
LikeLike
[…] Baca selengkapnya… […]
LikeLike
Halo, Kak Hana. Salam kenal dariku hehe 😄
Aku udah masukkin novel ini ke dalam wishlist, termasuk karya Fredrik lainnya yaitu My Grandmother Asked Me To Tell You She Is Sorry.
Ehiya, kedua bukunya aman untuk usia 15 tahunan kan?😂
LikeLike
Salam kenal juga 😀 baru baca a man called ove.. Ini aman kok untuk usia 15 tahun 🙂
LikeLike
[…] Baca selengkapnya… […]
LikeLike